Home

Senin, 18 Oktober 2010

tugas 2 (konflik antar kelompok)


Minimalisir Konflik Antar Kelompok Masyarakat

Dialog Antar Tokoh Agama dan Tokoh Etnis se-Kota Pontianak
Hal-hal yang menyangkut kepentingan kelompok, golongan, suku atau etnis dan agama perlu dikomunikasikan dan dibahas bersama-sama dengan dilandasi semangat kekeluargaan dan toleransi dari berbagai perbedaan yang ada. Hal ini sebagaimana diungkapkan Wakil Walikota Pontianak, Paryadi saat membuka Dialog Interaktif Tokoh Agama dan Tokoh Etnis se-Kota Pontianak yang digelar Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Pontianak, Kamis (31/12) di Aula Rohana Muthalib Kantor Bappeda Kota Pontianak.

Menurut Paryadi, perbedaan-perbedaan yang terdapat di lingkungan masyarakat hendaknya dapat dipahami secara arif dan bijaksana sebagai sesuatu kekayaan kultural untuk dicarikan kesamaannya demi kemajuan dan perkembangan Kota Pontianak yang aman, sejahtera dan harmonis. “Hampir semua etnis-etnis yang ada di Indonesia separuhnya ada di Kota Pontianak ini. Ini merupakan anugerah yang sangat besar di turunkan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk kita jaga dan kita pelihara dalam rangka memperkuat hubungan sosial dan hubungan ukhuwah sesama masyarakat Indonesia dalam sebuah wadah negara kesatuan ,” ujarnya.

Tujuannya, kata dia, adalah untuk memberikan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat. “Untuk itulah kita harus mensinergikan dan menyatukan langkah. Makanya melalui forum ini kita ingin terus melakukan komunikasi yang intensif dengan semua kelompok atau golongan agar kita bersatu padu,” tuturnya.

Dikatakan Paryadi, adanya multikulturisme dan banyaknya etnis ini menjadi sesuatu yang layak jual untuk pariwisata. Kota Pontianak sebagai kota yang terdiri dari berbagai suku dan etnis merupakan nilai lebih sebagai pengembangan kepariwisataan di kota ini sehingga kedepannya Pontianak bisa menjadi refleksi dari keberagaman suku dan etnis yang ada di Indonesia.
Ia berharap dengan adanya forum ini bisa membentuk suatu wadah yang merangkum semua etnis yang ada di Kota Pontianak untuk membahas dan mendiskusikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesbangpolinmas Kota Pontianak, Syarif Ismail mengungkapkan digelarnya dialog ini adalah untuk memantapkan kesadaran mengenai pemahaman tentang keberagaman etnis dan agama dengan segala konsekuensinya dalam kehidupan bermasyarakat. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketahanan dalam kehidupan bermasyarakat yang multi etnis dan multi agama guna meminimalisir terjadinya kericuhan atau konfik antar kelompok masyarakat hingga tercipta kondisi yang kondusif untuk membangun Kota Pontianak ini,” kata Ismail.


Dialog ini diikuti 80 peserta dari berbagai tokoh agama dan tokoh etnis serta tokoh masyarakat lainnya yang ada di Kota Pontianak. Sebagai narasumber dalam dialog ini adalah Prof. Dr. Syarif Ibrahim Alqadrie, M.Sc dan M. Dahrin La Ode, Sip, M.Si. (12)

sumber : http://www.pontianakkota.go.id/?q=news/minimalisir-konflik-antar-kelompok-masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar