Home

Kamis, 29 Desember 2011

TIPS LIBURAN BACKPACKER DI BALI

Buat Anda yang pengen liburan murah di Bali, atau jalan-jalan dengan budget yang minim, berikut ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk ke Bali :
backpacker-bali1. Hindari musim liburan seperti liburan sekolah juni-agustus, liburan Lebaran, Natal dan Tahun Baru atau juga long weekend. Di periode liburan seperti itu, harga-harga akan pada naik semua. Harga sewa mobil atau motor, hotel, paket wisata dan lain-lain akan naik. Ingat kan hukum ekonomi, semakin banyak permintaan, semakin mahal harga :)
2. Untuk hotel, mending cari-cari sendiri untuk mendapat harga murah. Hampir tidak pernah ada agent yang menjual hotel dengan harga Rp. 100 ribuan, jadi mending cari-cari sendiri. Kalau di Kuta atau legian, yang murah biasanya ada di Poppies Lane, jalan Melasti dan Jalan Benesari.
3. Kalau budget Anda  terbatas, dibandingkan sewa mobil mending sewa motor saja. Sewa motor kan jauh lebih irit dan lebih lincah, anti macet pula :) Untuk sewa motor, bisa dimulai dariairport atau hotel tempat menginap. Atau kalau tetap mau pakai mobil, usahakan pakai yang paling murah seperti Suzuki Karimun.
4. Urusan makan bisa di warung saja. Walau kawan tinggal di hotel atau penginapan, silakan keliling-keliling juga untuk survey di mana ada tempat makan murah. Di Bali banyak sekali ada warung-warung makan, nasi campur, warung jawa, warung khas Bali,  nasi padang, nasi jinggodan lain-lain.
Ada tips lainnya lagi? Kami akan terus update ya untuk memberikan tips-tips liburan murah di Bali buat kaum backpacker di seluruh nusantara..Let’s get away, bro and sis!

TIPS LIBURAN HEMAT

Kalau harus menunggu tabungan menggunung agar bisa jalan-jalan, bisa-bisa sampai 10 tahun lagi Anda tidak akan berangkat juga. Karena pada umumnya, sisa gaji atau uang saku Anda habis untuk belanja atau hang-out bersama teman.
Hal ini bukan berarti masalah uang mengubur niat Anda untuk bisa membuka wawasan melalui traveling. Ada cara hemat agar Anda bisa menambah pengalaman tanpa menguras isi kantong Anda. Ya benar! Salah satunyabakcpacking saja. Berikut ini Tips liburan/traveling hemat dan murah alabackpackers:
1. Jaga Stamina. Dari namanya sudah ketahuan kalau traveling ini murah meriah sambil menyandang tas ransel, bukannya menyeret koper mewah. Karena itu, sebagai backpacker, pastinya Anda harus kuat. Berhubung dana mesti dihemat, tidak ada istilah untuk menginap di hotel berbintang. Justru Anda mesti siap menginap di bandara bahkan di stasiun kereta api, dan barang Anda habis sekali bawa -mirip peserta reality show amazing race. Tidak hanya itu, pola makan sehat pun arus diterapkan. Berbagai vitamin dan suplemen tidak boleh lupa Anda konsumsi.
2. Jangan Manja. Kalau Anda bermaksud backpacking, Anda memang dituntut untuk fleksibel. Situasinya bisa sangat berbeda, tidak seperti kalau Anda berlibur bersama keluarga. Tidak ada kasur empuk, bathtub lengkap dengan air hangat ataupun pendingin ruangan. Sebisa mungkin Anda bisa survive dan memanfaatkan alam sekelilingnya. Paulo Coelho, penulis buku Alchemyst, memberikan tip untuk para petualang: Jangan suka membanding-bandingkan! Anda jalan-jalan untuk rekreasi, memperluas wawasan dan mengenal orang dari berbagai penjuru dunia. Jadi, jangan bandingkan standar kebersihan, harga dan kualitas hisup mereka dengan Anda. Bersiaplah mengalami berbagai hal baru dan tidak biasa.
3. Yang Harus Anda Bawa. Beberapa hal di bawah ini, merupakan perlengkapan-perlengkapan khusus ala backpackers yang Anda bawa serta dalam liburan Anda, seperti 1) Jangan pakai celana jeans. Selain berat, celana ini susah kering ketika terkena hujan. Lebih baik pilih celana kain atau kargo.
2) Bawa Peta dan kompas.
3) Jangan lupa bawa kaos kaki ekstra, topi kupluk dan jas hujan dengan topi.
4) Bawa minimal 2 pak tisu basah. Karena untuk mengejar waktu, kadang acara mandi Anda korbankan.
5) Bawa tas pinggang berisi dompet, ponsel, tisu, foto copy surat penting dan data-data yang Anda perlukan. Ransel besar hanya berisi benda-benda yang jarang Anda perlukan.
6) Bungkus barang-barang penting serta kartu ATM, kartu kredit dan paspor dengan plastik.
7) Siapkan obat-obatan, minimal minyak angin, vitamin, obat flu dan plester -untuk Anda kaum wanita jangan lupa pembalut.

HARI IBU

Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.
Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Di Indonesia hari ini dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional.
Sementara di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti AustraliaKanadaJermanItaliaJepangBelandaMalaysiaSingapuraTaiwan, dan Hong Kong, Hari Ibu atau Mother’s Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (dalam bahasa Inggris) diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Hari Ibu di Indonesia
Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung Dalem Jayadipuran[6] yang sekarang berfungsi sebagai kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional dan beralamatkan di Jl. Brigjen Katamso. Kongres dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa danSumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti Martha Christina TiahahuCut Nyak DhienTjoet Nyak MeutiaR.A. Kartini,Maria Walanda MaramisDewi SartikaNyai Ahmad Dahlan, dan lain-lain.
Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara, pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan gender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938.[7] Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.
Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.
Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Di Solo, misalnya, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.
Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1946. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.
Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.

Mother's day
Peringatan Mother’s Day di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah, yang mendapat pengaruh dari kebiasaan memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronos, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno. Maka, di negara-negara tersebut, peringatan Mother’s Day jatuh pada bulan Maret.
Di Amerika Serikat dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong, peringatan Mother’s Day jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei karena pada tanggal itu pada tahun 1870 aktivis sosial Julia Ward Howe mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara.

Jumat, 16 Desember 2011

tugas 3 (cerpen)

Senja Terakhir di Bulan Ramadhan

Suara kentongan pun terdengar sayup-sayup. Suara sang pemukulnya pun tak kalah hebohnya meneriakkan kata “sahur… sahur”. Aku seketika terbangun mendengar seruan itu. Aku teringat pagi ini giliran angkatanku untuk membangunkan sahur. Maklum, aku hidup dalam sekolah berasrama yang jauh dari asalku. Setiap bulan ramadhan, itulah hal yang tak pernah aku lupakan selama hidup berasrama. Setiap pagi ada saja yang rusuh untuk membangunkan seluruh penghuni asrama. Pagi inilah giliran angkatanku untuk melakukan kerusuhan itu. Aku sebagai ketua kamar bergegas membangunkan anggota kamarku. Susah juga. Tapi itulah kewajibanku.
Tak berapa lama, aku dan ketiga anggota kamarku berjalan menuju kamar yang telah ditugaskan kepada kami untuk membangunkan penghuninya sahur. Udara pagi ini sungguh menyejukkan. Sesampainya di gedung asrama yang kami tuju, terlihat teman-temanku yang lain telah bersiap-siap untuk menjalankan tugas mereka yaitu membuat kerusuhan.
Bulan ramadhan kali ini adalah bulan ramadhan terakhir angkatanku di sekolah berasrama ini. Oleh karena itu, pagi ini kami akan membuat kehebohan yang dihitung-hitung kehebohan terakhir. Untuk membangunkan sahur saja kita harus berteriak untuk menyanyikan yel-yel angkatanku. Seru.
Iya pagi ini memang sungguh menyenangkan dan tak akan pernah kulupakan. Dengan kantuk yang sebenarnya masih melekat dan udara dingin yang tiba-tiba menyelimuti pagi ini, aku berjalan dengan langkah berat keluar dari asrama. Ya. Pagi ini benar-benar momen yang istimewa untukku.
Lilin itu menyala di tengah gelap dan dinginnya senja. Di jalan yang sempit itu, tertata rapi sebuah tikar yang memanjang di sepanjang jalan itu. Di sanalah terlihat wajah-wajah polos itu. Wajah para anak laki -laki yang berusaha menahan kantuknya. Merekalah teman seangkatanku. Mereka yang tadi rusuh memukul kentongan dan meneriakkan kata sahur. Dan sekarang merekalah yang mempersiapkan semuanya. Pagi ini kami akan mengadakan sahur bareng. Ya. Sahur pertama dan terakhir kalinya untuk angkatanku. Dengan diiringi suara musik yang terdengar dari pengeras suara, kami menikmati makanan sahur meskipun hanya dengan sepotong ayam goreng dan nasi putih.
Bintang-bintang bersinar menghiasi senja yang sepenuhnya milik kami. Meskipun menahan kantuk yang luar biasa, tak dapat menghalangi rasa senang dan haru dalam diri kami. Ya. Inilah senja kami di bulan Ramadhan yang terakhir bagi kami. Kebersamaan ini tak akan pernah terlupakan. Sudah tiga tahun bersama. Rasa kehilangan pasti akan sangat sulit terelakkan setelah suatu hari nanti kami harus berpisah.  Seakan bintang-bintang itu telah menjadi saksi, akan adanya sebuah keluarga. Keluarga yang lahir karena adanya rasa memilki dan menghargai.